Masspoor, Potret Presiden Sukarno dari Sisi Samping, cat minyak di kanvas, 2018.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Karya ini dikerjakan untuk mengenang keberadaan Presiden Sukarno, tepatnya pada saat dekade 1960 an. Potret Sukarno dari samping memperlihatkan sisi usia yang telah senja. Pada dekade inilah guncangan pada diri Sukarno kembali menguat, dan pada akhirnya, menjelang dekade ini kekuasaan Sukarno jatuh.

MASPOOR adalah pelukis yang sering mengerjakan lukisan potret dan pemandangan kampung dan tradisi lokal (reog Ponorogo) dengan gaya realistik. Pelukis yang tinggal di Ponorogo ini sangat sering melukis Presiden Sukarno dan para selebritis Indonesia. Pernah meraih juara dalam lomba melukis Bung Karno. Pada 2015 lalu, berpameran tunggal di Tahunmas Art Room Yogyakarta.
•••••••••••••••
This piece was done in order to reminisce the existence of Sukarno, especially in the 1960s. The portrait shows the side profile of aging Sukarno. In this decade, much pressure was targeted to Sukarno and the downfall of the president happened in this decade too.

MASPOOR is a painter who mostly uses portraits and village landscapes with local traditions (such as Reog Ponorogo) as his objects that he paints with a Realistic Style. This Ponorogo-based artist often painted Sukarno and other Indonesian celebrities. He also has won the Sukarno painting championship. And in 2015, he held a solo exhibition at Tahunmas Art Room Yogyakarta.

https://www.instagram.com/balaikirti/